Sabtu, 18 Mei 2024

TNI Bentuk Komando Operasi Baru

JAKARTA- Untuk pengembangan kemampuan dan optimalisasi operasionalisasi Kopassus dan pasukan khusus TNI lainnya, TNI akan membentuk Komando Operasi Pasukan Khusus TNI, sebagai bagian dari optimalisasi Interoperability TNI. Komando ini sekaligus sebagai kekuatan stand by force TNI dalam penanggulangan terorisme demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko pada sambutannya saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Kopassus, di Makopassus Cijantung Jakarta Timur, Rabu, (29/4).

 

Namun menurutnya, keberadaan Komando Operasi Pasukan Khusus TNI tidak mereduksi atau bahkan melikuidasi keberadaan Kopassus secara struktural, sebagai bagian dari pembinaan Angkatan Darat.

“Keberadaan Kopassus pada Komando Operasi Pasukan Khusus TNI, direpresentasikan oleh Satuan Delapan Satu, untuk menjadi kekuatan Trimatra terpadu, bersama Detasemen Jalamangkara TNI AL dan Detasemen Bravo TNI AU, yang diformat dalam satuan tugas atau task force, dengan paket rotasi periodisasi penugasan. Adapun Staf struktural permanen hanya pada tingkat Komando Operasi yang berkedudukan di bawah Markas Besar TNI,” jelas Panglima TNI

Panglima juga mengatakan Alutsista  TNI harus terus ditingkatkan dan para prajurit TNI dibangun jiwa dan raganya, untuk menjadi prajurit yang bermoral dan profesional, tetapi juga prajurit yang sejahtera hidupnya. Prajurit-prajurit TNI dilatih untuk menjadi prajurit pejuang bagi rakyatnya, menjadi prajurit rakyat dalam menjaga integritas negaranya, serta menjadi prajurit profesional dalam setiap pelaksanaan tugasnya.

“Kesemua itu dalam rangka mempertahankan kedaulatan, serta melindungi segenap tanah tumpah darah, namun juga tetap humanis dalam  membangun kebersamaan untuk menciptakan perdamaian,” tegas Panglima TNI.

Jenderal TNI Moeldoko juga mengutarakan bahwa, Kopassus sebagai Komando Utama Operasional TNI, harus terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas yang menjadi kekhususannya.

Panglima TNI juga berharap Kopassus dan segenap prajurit Kopassus, untuk terus mengembangkan kepemimpinan lapangan, serta senantiasa menjaga soliditas, disiplin dan loyalitas yang tinggi.

“Kita tidak ingin memiliki prajurit TNI seperti boneka dalam etalase, yang baik di raga tetapi kosong di jiwanya,” ujarnya.

Selain dihadiri mantan petinggi TNI dan Kopassus, peringatan ulang tahun kesatuan itu kali ini juga menghadirkan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Timor Leste, Lere Ana Timur, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang pernah memimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Andi Arief yang pernah memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD), Hendardi dari Setara Institute, Nezar Patria dari Dewan Pers yang dulu pernah menjadi korban penculikan bersama Aan Rusdiyanto yang saat ini aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru