Jumat, 17 Mei 2024

Awas, Antibiotika Sudah Tidak Mempan! Setiap 5 Menit Satu Anak Meninggal

Oleh : Tjandra Yoga Aditama*

Dr Poonam Khetrapal Singh, WHO Regional Director for South-East Asia, pada kesempatan The World Antibiotics Awareness Week, 16-22 November 2015 mengatakan bahwa setiap lima menit satu orang anak di wilayah WHO South-East Asia RegionĀ  meninggal akibat bakteri yang resisten obat. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat (salah guna atau juga kelebihan) adalah penyebab utama terjadinya resistensi antibiotika, yang merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang penting.

Antibiotik terkadang tidak diresepkan dengan optimal, baik karena mungkin tidak dibutuhkan maupun karena pemilihan jenis yang tidak tepat atau juga karena dosis yang tidak tepat. Mencoba mengobati diri sendiri dengan minum antibiotika juga dapat merugikan. Juga ada masalah sebagian masyarakat yang tidak menyelesaikan jadwal antibiotikanya, atau di sisi lain malah mengkonsumsinya terlalu lama, penggunaaan antibiotika tidak tepat pada hewan adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan terjadinya resistensi pada antibiotika.

Negara-negara di dalam kawasan WHO South-East Asia Region (termasuk Indonesia) sudah menandatangani Deklarasi di Jaipur pada 2011, yang akan memprioritaskan upaya untuk penanggulangan resistensi antibiotika.

Setidaknya ada tujuh pemangku kepentingan dalam penanggulangan resistensi anti biotika ini, yaitu : 1) Berbagai instansi di pemerintah, baik kesehatan, pertanian, kesehatan hewan dan lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah. 2) Organisasi profesi kesehatan dan yang terkait.

Pihak fasilitas pelayanan kesehatan juga berkepentingan seperti,Ā Ā Ā a) petugas kesehatan yang langsung berhubungan dengan pasien.Ā Ā b) berbagai komite/panitia di Rumah Sakit dan lainnya yang bergerak dalam pengendalian infeksi.Ā Ā c) pimpinan rumah sakit dan klinik.

Kalangan perguruan tinggi yang berkepentingan adalah dalam bentuk a) memasukkan pengendalian resistensi antibiotika dalam kurikulum pendidikan petugas kesehatan dan b) riset.

Termasuk juga Lembaga Swadaya Masyakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan dan masyarakat itu sendiri, sebagai konsumen kesehatan yang cerdas.

Kalangan media massa diharapkan yang dapat memberi pencerahan penyuluhan kesehatan pada masyarakat dan memberikan opini publik yang baik.

Antibiotika adalah sumber daya kesehatan yang berharga, karena sudah menyelamatkan jutaan manusia dengan terobatinya infeksi mereka. Mari kita berupaya bersama untuk menghentikan resistensi antibiotika ini.

Ā *Penulis adalah dokter dan ahli paru, bekerja di World Health Organization (WHO) Asia Tenggara

Ā 

Ā 

Ā  Ā 

Ā 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru