Jumat, 29 Maret 2024

Tukar Guling Data Center Di Singapura Berbau Busuk

JAKARTA- Trend global pusat data sedang mengarah ke Indonesia karena posisi Indonesia strategis miliki sumberdaya manusia yang memadai dan sebagai pengguna internet terbesar ke 4 dunia. Otomatis investor asing untuk memudahkan layanan data langsung ke indonesia darpipada ke Singapura. Sebaliknya, pertumbuhan pusat data di Singapore sudah berhenti.

 

“Ada aroma busuk dalam tukar guling Menteri BUMN dan Singtel dalam Proyek Pembangunan Data Center Telin 3 di Jurong yang bekerjasama atara JV Telkomsigma-NCS dalam pengembangan pelayanan e-Government. Pragmatisme Menteri BUMN dan Telkom menggandeng Singtel dalam proyek terebut bertabrakan dengan semangat Trisakti dan  Nawacita dalam mengedepankan kepentingan Nasional,” Demikian Direktur Indonesian Club, Gigih Guntoro kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (29/5).

Menurutnya, Pusat Data Telin 3 di Jurong yang menyasar klas premium yang berjumlah 74% perusahaan di Singapore, global dan merupakan Strategi hubungan Telkom Group di pasar Internasional adalah langkah yang keliru.

“Mayoritas mereka telah terlayani dan menaruh kepercayaan terhadap player pusat data terbesar yang sudah existing di Singapore seperti 1-Net Singapore Pte.Ltd, Ascenic, Digital Realty, Equinix, Fujitsu, Global Switch, dan lainnya daripada Telin. Segmen 74% pasar premium ini hanya akal-akalan Singtel dan Meneteri BUMN sebagai proyek tukar guling e-Government unt kooptasi kepentingan nasional,” jelasnya

Faktanya Pertumbuhan pasar Data Center di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat mencapai 38% per tahun yang diikuti India dan China. Sedang Australia, Hongkong dan Singapore hampir mencapai titik kenormalan sekitar 1,7 % per tahun.

“Melihat potensi pasar yang besar, Indonesia saat ini dan ke depan akan menjadi kiblat Pasar IT dantentunya pembangunan Pusat Data Dunia yang menjanjikan bagi investor asing dibandingkan dengan Singapore yang pertumbuhan pusat datanya mengalami stagnansi,” ujarnya.

Konektifitas antar daerah melalui Indonesia Digital Network sebagai strategi mewujudkan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Strategi ini merupakan magnet untk menarik investor asing berinvestasi secara langsung dan menjadikan Indonesia sebagai penghubung Internasional.

“Tujuan Nasional tidak jalan jika Mentri BUMN dan Telkom tetap bersikukuh memberi karpet merah pada Singtel untuk paksakan proyek E-Government dan Pembangunan Pusat Data Telin 3 di Jurong,” jelasnya.

Kalau Indonesia miliki visi yang jauh dalam mendapatkan devisa negara maka harusnya memberi pelayanan pusat data di dalam negeri secara langsung. Indonesia harus meramaikan trafik internet supaya investor datang dengan sendirinya ke Indonesia.

“Nah, Koq malahan Menteri BUMN dan Telkom justru memilih bangun pusat data di Singapore padahal tren global sedang bergeser ke Indonesia,” ujarnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru