Jumat, 29 Maret 2024

PASTIKAN…! Dr. Kurtubi: Jaga Daya Beli Rakyat Agar Ekonomi Tidak Tumbuh Negatif

Pakar Energi, Dr Kurtubi. (Ist)

JAKARTA- Menghadapi wabah virus Corona yang mendunia, semua pihak perlu mendukung upaya-upaya pemerintah untuk memutus penyebaran virus dan menangani warga yang terpapar virus dengan all out agar bisa pulih sehat kembali meski angka kematian relatif kecil. Demikian tegas Dr. Kurtubi, pakar energi kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (1/4).

Menurutnya, sebaiknya kebijakan yang dapat mengunci mati gerak ekonomi dihindari atau diminimalisir. Misalnya, hindari agar  pabrik atau industri tidak ditutup mati. Bandara,  pelabuhan, jalan raya,  pertokoan, super market,  pasar tidak ditutup. 

“Sebab kalau roda perekonomian dikunci mati, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan anjlok dari sekitar 5% menjadi pertumbuhan negatif, seperti yang akan dialami oleh hampir semua negara di dunia sebagai akibat virus corona,  jelas Alumni Colorado School of Mines, Institut Francaise du Petrole, dan Universitas Indonesia ini.

Ia mengingatkan, pertumbuhan negatif di Indonesia nyaris pasti akan terjadi karena selain Investasi yang pasti turun juga Government Spending dalam APBN akan mengalami kesulitan meski batas toleransi defisit APBN dinaikkan dari 3% menjadi 5%. Hal ini terjadi karena Penerimaan Pajak dan PNBP yang sekitar Rp2.000 triliun dalam APBN 2020 bakalan mustahil tercapai karena begitu banyak pusat kegiatan ekonomi yang dikunci mati.

“Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan anjlok menjadi 1% bukan plus 1 % apalagi 2 – 3% . Terlebih sisi export nasional pasti anjlok karena pabrik atau industri dikunci mati,” jelas Ketua DPP Nasdem Bidang Mineral dan Energi ini.

Kurtubi mengatakan, salah satu cara untuk menjaga agar pertumbuhan ekononi tidak menjadi negatif adalah dengan menjaga agar Household Spending tetap tumbuh. Hal ini bisa dicapai dengan kebijakan-kebijakan memperlancar arus barang dan jasa dari sisi produsen ke konsumen.

“Artinya, jalan raya, super market dan pasar tidak boleh di blok. Naikkan daya beli rakyat dengan menggratiskan/menurunkan tarif listrik bagi mayoritas masyarakat dan sudah dilaksanakan. Dan menurunkan harga BBM DAN LPG karena BBM dan LPG dipakai oleh hampir semua rumah tangga di Indonesuia. Sehingga penurunan harga BBM dan LPG pasti akan dapat meningkatkan daya beli (purchasing power) rakyat ditengah gelombang wabah virus corona saat ini,” tegasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru